Kembali Bekerja Setelah Cuti Melahirkan: Persiapan yang Perlu Ibu Lakukan
Kembali Bekerja Setelah Cuti Melahirkan: Persiapan yang Perlu Ibu Lakukan
Setelah 3 bulan menikmati waktu bersama si kecil, saatnya bagi para ibu bekerja untuk kembali ke kantor. Pasti ada rasa senang dan sedih ya, antara ingin kembali beraktivitas dan berat hati meninggalkan anak di rumah. Apalagi kalau pas balik kerja, kantor lagi sibuk banget, kayak lagi ngerjain laporan, audit, atau proyek besar.
Di postingan kali ini, aku mau sharing tentang apa aja sih yg perlu kita siapkan sebelum kembali bertempur dengan perkantoran duniawi:
Persiapkan diri fisik dan
mental
Penting banget loh bu, untuk
menyiapkan diri baik secara fisik maupun mental sebelum kembali bekerja.
Biasanya, seharian bareng sama anak sejak bangun tidur. Mulai dari memandikan,
menyusui, serta bermain. Anak nangis, kita ada di dekatnya, bisa lihat dia
ngapain aja seharian. Fokusnya ada disekitar rumah, suami dan anak.
Setelah kembali bekerja, rutinitas tersebut akan berubah 180 derajat. Ada waktu
sekitar 8 jam yang akan membuat ibu terpisah dengan anak. Saat lagi rindu, gak
bisa tuh tiba-tiba ciumin anak seperti ketika sedang cumil. Selain itu,
tanggung jawab ibu yang tidak hanya soal anak, suami serta rumah tangga makin
tampak wujudnya.
Saya dulu juga merasa kesulitan,
bu. Terlebih sebagai ibu baru, idealismenya masih tinggi sekali. Anak gak boleh
ini itu, pengasuh susah dihubungi saya senewen sepanjang hari, anak dibawa ke
tempat ramai parnonya luar biasa. Pulang kerja juga gak bisa lagi langsung
‘leyeh-leyeh’ seperti jaman gadis. Selain itu, pastikan juga ya luka pasca
lahirannya tidak ada masalah sebelum masuk kerja. Kalau ternyata ditemukan
masalah, jangan dipendam, bu. Segera konsultasikan dengan dokter atau
ahlinya.
Selain soal fisik, ada yang gak kalah penting untuk disiapkan nih buibu yaitu mental. Yaps, kesehatan mental sebelum balik ngantor juga penting untuk disiapkan. Hal pertama yang mesti sama-sama diterima adalah, akan ada momen-momen dimana brain mommy bakal bikin kita frustasi. Gampang lupa, fokus kerjaan terbagi dengan anak, ritme kerja gak secepat dulu karena mesti pumping, belum lagi kalau tiba-tiba pengasuh gak bisa datang sehingga kita terpaksa cuti. Hal ini remeh, tapi kalau ibu terbiasa punya dedikasi tinggi sama kerjaan, masalah tersebut bisa jadi besar. Dalam situasi tersebut, memiliki support sistem yang bisa dijadikan tempat berkeluh kesah penting banget loh. Jangan sungkan untuk cerita kegelisahan ibu ke pasangan. Berkeluh kesah bukan artinya kita nyerah, kok, bagiku hal tersebut justru menunjukkan keinginan kita untuk mendapat jalan keluar dari kegelisahan yang tengah dihadapi.
Anak
Bagi baby newborn, punya
aktivitas harian yang ajeg dapat membantu mereka lebih tenang dalam menjalani
hari. Jam berapa mereka bangun pagi, lalu mandi, menyusu, dll. Termasuk, jam
berapa mereka akan pisah dengan ibunya. Hal ini penting sebagai dasar agar
mereka tahu, ada konsep berpisah dan ketemu kembali. Terlebih di ketika ibunya
cumil, baby hampir tiap saat bersama ibu. Kalau tiba-tiba ritme berubah,
misalnya hanya ketemu di sore dan malam hari, wah mereka bisa gelisah serta
berujung rewel, bu. Sewaktu saya akan kembali kerja, 2 minggu sebelumnya saya
afirmasi ke anak tanggal dan hari perdana saya mulai kerja, jam berangkat, jam
pulang dan dengan siapa dia di rumah. Dalam 2 minggu itu pula, dia saya latih
seharian bersama pengasuh agar keduanya saling kenal dan punya bonding.
Usahakan ketika akan berangkat kerja, pamit ke anak, agar timbul rasa percaya.
Jangan mindik-mindik pergi, apalagi membohongi ya, bu.
Pekerjaan
Biasakan membuat to do list
harian, pekerjaan apa yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Strategi
sederhana ini, bakal jadi game changer yang bakal bantu ibu agar tetap
produktif dan semoga saja akan membantu biar gak sering lembur di kantor. Biar
bagaimanapun, ibu harus menyeimbangkan kegiatan di rumah serta di kantor agar
kesehatan fisik dan mental tetap terjaga.
Alat Tempur Busui
Untuk ibu yang memberikan ASI
Eksklusif, jangan lupakan alat tempur yang paling penting yaitu alat pumping.
Seiring berkembangnya jaman, alat pumping yang tersedia di pasaran juga makin
banyak ragamnya. Dari sistem manual, elektrik sampai handsfree. Menurut saya,
alat ini persis kayak jodoh bu, cocok-cocokan! Namun, jika dilihat dari cara
penggunaan, untuk ibu pekerja paling pas alat pumping elektrik maupun
handsfree, tangan bebas pegal pokoknya. Selain alat pumping, tidak kalah
penting untuk disiapkan adalah kantong ASI dan tempat penyimpanan selama ibu
masih dikantor. Mulai screening tempat simpan ASI sebelum waktunya ibu cumil
biar ketika masuk, kita tetap bisa memberikan ASI terbaik untuk bayi.
Kembali bekerja setelah
melahirkan adalah tantangan yang bisa kita hadapi bersama. Yuk, saling
berbagi tips dan cerita di kolom komentar! Jangan lupa follow web
momdailynotes.com dan instagram @momdailynotes untuk mendapatkan inspirasi dan
dukungan.
Support system yg baik pastinya dibutuhkan oleh working mom yg ingin kembali bekerja ya .
BalasHapusmisalnya, apakah ada Baby Sitter/ART dgn supervisi dari Eyang / saudara yg bisa diandalkan?
karena terkadang, ibu bekerja pikirannya ngga fokus kalau anak di rumah atau di daycare tdk ada support system yg mumpuni.
Betul kak, jaman sekarang dpt pengasuh yang sayang sama anak dan jagainnya dengan baik bener2 kayak jodoh banget.
HapusBetuuuul sekali mba. Support system itu penting banget dalam dunia pengasuhan anak. Ada keluarga yg memang terlalu patriarki, ga mau ikutan ngasuh anak bareng istri.
BalasHapusBersyukur aku ga dpt pasangan begitu. Justru malah suami yg sangat ngemong dalam hal ini. Dan Krn kami sama2 kerja, juga diksh babysitter buat bantu jagain anak. JD si ibu sempet istirahat dan gantian ngasuh Ama babysitter nya.
Kalo ga begitu, duuuh gustiiii kebayang stressnya. Si ibu capek, anaknya juga ga keurus.
Betul mba, aku pun sama2 kerja dan ada pengasuh yg jaga mereka saat ditinggal. Paling jadi drama baru kalo si mba gak bisa datang hehehe
HapusWalaupun belum mengalami secara langsung, namun dari membaca artikel ini aku jadi makin tergambar gimana kondisi sang Ibu setelah cuti lahiran. Terutama dari sisi fisik dan mental saat akan kembali mulai bekerja, pasti ada banyak pikiran dan kekhawatiran meninggalkan anak untuk kembali bekerja kebayang dilema banget.
BalasHapusPersiapan yang mumpuni akan membantu sekali para ibu supaya lebih siap lahir dan batin buat kembali bekerja setelah cuti lahiran, pastinya butuh support system juga dari pasangan dan lingkungan terdekat ya.
Habis melahirkan lalu kerja lagi emang rasanya deg2an yaa. Kadang sedih karena gak bisa selalu ada di sisi anak. Tapi kudu menguatkan diri karena kerja juga demi masa depan mereka. Lalu siapkan juga situasi yg mendukung, siapaa yg bantu jaga baby dll.
BalasHapusSemangat bagi para ibu yang balik bekerja setelah melahirkan. Tentunya berat ya meninggalkan si kecil yg masih butuh perhatian ibu. Semoga mendapat support juga dari keluarga agar ibu tetap semangat dan sehat mentally and physically. Tetap semangat melakukan yg terbaik bagi diri sendiri, anak dan keluarga.
BalasHapusTernyata memang butuh persiapan ya mba menjelang cumil habis...persiapan buat ibu dan baby nyaa...
BalasHapusAku suka banget nie caranya mba nurul yang memberikan afirmasi ke anak saat cumil mau habis..meskipun mungkin si anak gak paham tapi hal itu masuk ke alam bawah sadarnya ya mba..
Mengubah kebiasaaan itu tidak mudah apalagi biasanyaa bersama buah hati dengan segala printilannya dan dipaksa waktu untuk meninggalkan untuk tugas, butuh mental yang kuat memang. Belum lagi menghadapi dunia pekerjaan yang nanti bertambah kegiatannya yaitu pumping. Aaaah penuh berkah ya pejuang ASI dan ibu yang harus bekerja. Sehat-sehat ya bunda.
BalasHapusJadi inget temen daku pasca cuti melahirkan, persiapan perintilannya memang banyak, dan alhamdulillah-nya kantor mendukung, terlebih pas dia ijin untuk pumping
BalasHapusJadi inget temen daku pasca cuti melahirkan, persiapan perintilannya memang banyak, dan alhamdulillah-nya kantor mendukung, terlebih pas dia ijin untuk pumping
BalasHapusAlat tempur busui. Beneran deh. Ada teman kantorku yang baru masuk setelah cuti melahirkan. Jadi tahu dah dia tuh bawa apaan buat pumping ASI-nya.
BalasHapusAku tuh pernah punya teman sekantor yang baru masuk setelah cuti melahirkan. Dan beneran. Dia tuh bawaannya jadi lebih banyak. Soalnya ada alat pumping asinya juga
BalasHapusAda rasa ga tega ya mbak, ketika balik kerja setelah melahirkan. Tapi namanya kewajiban harus dijalankan sebagai karyawan. Kalau yang menyusui ASI biasanya bawa peralatan pompa ASI ya mbak
BalasHapusMemang tidak mudah untuk kembali pada pekerjaan setelah melahirkan karena begitu banyak kebiasaan selama cuti melahirkan yang sulit untuk beradaptasi kembali ke dunia pekerjaan tapi bukan tidak mungkin selama kita bisa mengatasinya
BalasHapusMasa-masa pasca lahiran dan abis cuti melahirkan itu memang yang paling berat sih ya. Aku dulu pas istriku mulai kerja, anakku akhirnya dititip ke orang tua dulu. Tapi itu pun gak lama.. karena ortu memang udah tua, akhirnya yaa beberapa bulan setelahnya setelah anak cukup umur.. kami pindah dan anak saya pun dititip di daycare.
BalasHapusSampe sekarang istri masih kerja sih, tapi yaa Alhamdulillah. Masih ketemu lah titik balance nya
Duh kebayang nanti di tempat kerja pasti terbayang-bayang wajah si kecil yaa.. emang dilema sih.. Makasih udah menuliskannya jadi bisa prepare ya para new mom yang mau kerja lagi..
BalasHapusDukungan pasangan dan keluarga penting banget ibar busui bisa back to work Denga happy dan tenang ya peralatan mengasihi juga kudu dipersiapkan biar bisa bawa pulang ASI untuk anak
BalasHapusAh iya, bekerja setelah cuti melahirkan memang butuh banyak persiapan ya mbak
BalasHapusSalah satunya adalah mempersiapkan alat tempur untuk menyediakan ASIP (ASI Perah) untuk buah hati ya
Semangat ya mbak, tetap semangat untuk bekerja demi anak juga kan ya
pas banget dibaca buat yang mau balik kerja lagi pasca melahirkan ini dan jadi tahu apas aja persiapannya, semangat para ibu hebat tetap memilih bekerja pasca punya baby pasti bukan hal yang mudah ya
BalasHapusPastinya ngga mudah bagi ibu baru yang harus kembali kerja dan meninggalkan buah hatinya di rumah
BalasHapusButuh banyak persiapan, termasuk manajemen ASI agar sukses menyusui si kecil
Aku salut sama ibu bekerja yang terus semangat menyusui, lihat teman-teman yang kemana-mana harus bawa breast pum, lengkap sama kantong ASIP, ice gel
Tapi sekarang dengan adanya breast pump portabel makin memudahakan ibu bekerja mompa ASI tanpa ganggu jam kerja karena bisa nempel terus di PD
Semangattt
Dari tadi aku sempet bingung sama kata "Cumil" hihhi.. berasa imut cekalii..
BalasHapusternyata artinya Cuti Hamil. Hyaaa.. maapp maapp.. saking manggut-manggutnya pas baca.
Memang bener yaah.. ketika bonding uda terbangun, eeh... kudu memenuhi tanggungjawab kembali ke dunia kerja.
Kalau ga ada support system yang baik, bisa menimbulkan masalah kesehatan mental juga nih.. selain kesehatan fisik yang tentu aja melelahkan.
semangat untuk para ibu rumah tannga dan ibu pekerja, sehat dan sukses selalu :)
BalasHapusYang paling pertama dikuatin emang mental siii, huhu... Soalnya kayaknya berasa jadi ibu yang super tega banget ninggalin anak kerja, padahal kalau udah dijalani ya biasa aja.. malah lumayan bisa agak menjeda dikit secara fisik dan mental.
BalasHapusSupport system juga penting banget karena dengannya kita menjadi kuat dan tabah menjalani hari-hari jadi ibu pekerja. Semangat yaaaa...
Betul mba, kadang merasa jahat tapi yaa gimana ya, mau ngelepas juga masih belum siap secara lahir batin hehehe
Hapus