Perjalanan 2200 KM Bersama Bayi : Tips Aman & Nyaman Naik Pesawat Jarak Jauh
Tulisan kali ini saya buat berdasarkan pengalaman ketika mudik ke kampung suami di Lhokseumawe, Aceh dari Parung Panjang, Kab. Bogor di tahun 2022. Perjalanan tersebut menjadi penting bagi saya dan suami, sebab ini kali pertama kami pergi jauh sebagai pasangan dan sekaligus orang tua. Yep, dua orang yang baru saja resmi menjadi orang tua baru, pergi sejauh 2200 KM membawa bayi 7 bulan tanpa dibantu sanak-keluarga lainnya. Just the three of us!
Kebayang nggak sih ribetnya bawa bayi, koper dan segala macam perintilannya? Selain itu, kami juga memikirkan bagaimana cara membuat dia nyaman, aman serta tidak rewel di sepanjang perjalanan. Terlebih, kami berpergian menggunakan moda transportasi udara yang bikin kita nggak bisa sesuka hati bertindak buat hibur bayi, misalnya dengan mengajak dia berjalan-jalan di koridor.
Berdasarkan pengalaman tersebut, saya ingin berbagi kepada pembaca momdailynotes.com mengenai apa saja persiapan jika akan melakukan perjalanan jauh bersama bayi. Sedikit merepotkan, tetapi harus dilakukan demi keamanan dan kenyamanan buah hati kita.
Yuk, mulai kita simak!
Pakaian Anak
Pakaian bayi memang lucu-lucu ya ibu-ibu. Siapa sih, yang tidak gemas melihat berbagai motif, desain serta warna-warni baju anak-anak? Pastinya bakal membuat bayi kita semakin menggemaskan. Tapi jika untuk perjalanan jauh selain estetika, ada lagi yang harus dipertimbangkan. Yaitu, rasa nyaman dan juga aman bagi bayi disepanjang perjalanan. Kita harus memastikan si bayi tidak merasa gerakannya terbatas dalam balutan pakaian tersebut, tidak kepanasan, maupun kedinginan. Berikut referensi baju bayi yang dapat digunakan oleh bayi selama dalam perjalanan:
Jumper lengan panjang
Jumper adalah jenis pakaian bayi dengan desain berupa baju terusan yang memiliki bukaan kancing di bagian selangkangan bayi. Model baju seperti ini akan memudahkan ibu saat akan mengganti popok bayi. Tinggal buka kancing, tanpa perlu melepas pakaian yang lain. Karena panjang jumper hanya sampai pangkal paha, kita perlu menambahkan legging dan baju hangat untuk menambah kenyamanan mereka.
Jumpsuit/Romper
Secara desain antara Jumpsuit dengan Jumper sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda. Keduanya didesain sebagai baju terusan dengan bukaan kancing di bagian selangkangan bayi. Hanya saja, panjang Jumpsuit dan Jumper berbeda. Jika Jumper hanya sampai pangkal paha bayi, maka jumpsuit lebih variatif yaitu hingga paha, lutut bahkan ada yang sampai mata kaki.
Baju Hangat
Sweater maupun jaket bakal jadi andalan para mama selama berada di perjalanan. Menggunakan hangat akan menjaga si kecil dari serangan udara dingin akibat cuaca maupun pendingin ruangan.
Pakaian Menyusui
Cover Menyusui
Menyusui di ruang publik tentu menjadi tantangan sendiri untuk Mama. Terutama jika masih Mama junior. Segan sekali, rasanya seperti tiba-tiba menjadi sorotan publik. Maka dari itu, Mama butuh membawa cover menyusui yang tetap akan membuat aktivitas DBF di ruang publik berjalan lancar. Namun, jika bayi ternyata tidak nyaman jangan dipaksakan, ya. Masih ada alternatif yang lain, kok.
Baju Khusus Menyusui
Kalau membawa cover menyusui dinilai merepotkan, ditambah lagi bayi juga tidak nyaman, Mama bisa loh menggunakan baju khusus ibu menyusui. Pakaian jenis ini memang sangat busui friendly sehingga mempermudah kita dalam proses menyusui secara langsung dengan menjaga area pribadi kita tetap terjaga. Jangan khawatir atas desainnya, sebab sekarang sudah bermunculan baju busui yang kece-kece. Salah satu favorit saya adalah baju keluaran ‘Nyonya Nursing Wear’. Selain di desain busui friendly, baju di Nyonya Nursing Wear juga mampu melindungi area private Mama tidak terekspose. Nyaman di Mama juga nyaman di bayi. Pokoknya jadi andalan banget deh!
Aksesoris
Gendongan
Selain gendongan jarik sejuta umat kesayangan pada Mbah Uti dan saya, ternyata banyak sekali jenis gendongan yang bisa dipilih oleh Mama dan Ayah. Mulai dari baby wrap, woven wrap, ring sling, pouch sling. Mama dan Ayah tidak perlu langsung kalap belanja gendongan baru, ya. Cukup sesuaikan usia si kecil dengan gendongan yang aman bagi kedua belah pihak. Untuk saya pribadi, saat itu memilih gendongan jenis pouch sling karena si bayi saat masih kurang nyaman berada di dalam Hip Seat.
Earmuff
Jika Mama dan Ayah berencana membawa anak yang masih bayi bepergian menggunakan pesawat, benda satu ini akan dibutuhkan. Kenapa? Sebab selama penerbangan, tekanan udara di dalam kabin cenderung fluktuatif. Terlebih ketika pesawat akan lepas landas dan mendarat. Tekanan udara yang berbeda ini akan memicu rasa tidak nyaman di telinga bayi. Maka dari itu, disarankan bagi Mama dan Ayah untuk memakaikan earmuff pada si kecil ketika pesawat lepas landas dan mendarat. Pastikan kondisi bayi benar-benar sehat dan tidak sedang batuk-pilek karena dikhawatirkan membuat rasa tidak nyaman bayi semakin meningkat.Tambahan
Makanan Bayi
Pergi jarak jauh bersama bayi tersayang artinya sebagai orang tua, kita harus benar-benar mengatur waktu menyesuaikan dengan kegiatan harian mereka. Dari mulai jam tidur, jam biasanya mereka bermain, termasuk jam makan. Nah, untuk perjalanan jauh, saya pribadi lebih memilih membawa makanan instan bagi anak. Lebih praktis, simpel dan tidak perlu khawatir makanan akan basi, apabila tidak termakan. Selain itu, Mama & Ayah juga bisa membawa puree buah, maupun MPASI buatan rumah yang diletakkan pada wadah kedap udara. Oia, jangan lupa juga untuk siapkan air minumnya ya!
Ganti Popok
Setelah Mama dan Ayah sudah bisa boarding jangan lupa untuk sempatkan waktu mengganti popok bayi. Popok baru yang kering dan bersih akan membuat mereka jauh lebih nyaman selama di perjalanan. Mama dan Ayah pun bisa ikut tenang karena risiko popok bayi rembes pun berkurang. Ketika di pesawat pun pastikan tas berisi perlengkapan bayi dari pakaian ganti, popok, perlak, plastik sampah hingga tissue basah berada di kabin serta mudah dijangkau. Hal ini untuk berjaga-jaga apabila si kecil perlu ganti popok ketika pesawat masih mengudara.
Demikian tips ala-ala dari saya. Semua murni berdasarkan pengalaman pribadi ya. Jadi, kalau masih ada yang kurang, bisa banget ditambahkan lagi tipsnya melalui kolom komentar. Terima kasih banyak sudah berkunjung dan mendukung momdailynotes.com!
Sampai jumpa di postingan selanjutnya!
Postingannya valid banget! baru 2 minggu lalu ngajakin ponakan usia 8 bulan naik pesawat dan tipsnya di atas juga kami praktikkan walaupun beberapa ada yang gagal kayak penggunaan earmuff itu, biasanya dia mau pake eeh pas kemaren gak mau haha. Untungnya selama perjalanan pulang pergi dia tidur. Tapi ya saat nunggu di bandara si bocil dibikin capek dulu main. Pas udah boarding langsung terlelap alhamdulillah hahaha jadi gak "gangguin" penumpang lain di pesawat.
BalasHapusBetul mas, itu juga salah satu taktik aku pas pergi jauh. Biarin anak puas2in main sampai lelah, trus ntr mereka tinggal tidur deh.
HapusTips yang sangat berguna, terutama soal persiapan yang sering kali terlupakan! Poin tentang memilih pakaian yang tepat dan nyaman untuk bayi dalam perjalanan jauh itu memang kunci banget. Berbagi pengalaman seperti ini pasti sangat membantu para orang tua baru yang akan bepergian. Thanks udah berbagi tips yang bermanfaat ya mbak!
BalasHapusIya mba, semoga banyak yang baca terutama orang tua yang mau ajak anaknya pergi jauh :)
HapusAlhamdulillah yaaa si baby sehat selama perjalanan jauh. Oh yaaa kudu dipakein earmuff ya biar gak kaget waktu pesawat mulai terbang.
BalasHapusTraveling bawa baby emang lebih rempong karena kudu bawa ini dan itu tapi dia juga happy karena bisa ketemu banyak orang .
Earmuff itu termasuk wajib buatku, pernah satu pesawat dgn anak bayi yg gak pake earmuff dan sepanjang perjalanan dia rewel. Mungkin karena tidak nyaman.
HapusEmang paling ribet tuh kalo pergi jauh sambil bawa bayi ya mbak. Aku ngerasain banget, pas anakku masih setahun.. udah dibawa ke Bandung sama pulang kampung ke Kuningan. Itu yah, ribet banget ama barang bawaannya.
BalasHapusYaa bawa susu (musti aer panas pulak), ya pampers, ya berbagai hal lainnya seperti di atas.
Makanya kalo liburan bawa anak mah.. mending turunin aja deh ekspektasinya. Gausah yang terlalu stritch. Karena pasti bakal adaaa aja telat-telatnya, ngurusin debay.
Setuju mas, aku sempet debat sama suami waktu itu karena tetap kekeuh mau bawa alat sterilan hahahhaha
HapusPerintilannya banyak ya kak isi koper untuk perlengkapan bayi. Jadi masukan nih buat siapa saja yang mau bepergian dan membawa bayi, bisa dibuat daftarnya dulu misalnya biar gak lupa
BalasHapusBetul, harus buat list kalo gak nanti over bagasinya hehehe
Hapusyang saya bayangkan pertama adalah keindahan Lhokseumawenya Kak hehhe, btw bisa bayangin sih seribet apa ya traveling bawa baby itu, lihat teman aja printilannya banyak banget padahal dekat, apalagi yang jauh gitu tapi jadi pengalaman sendiri ya dan kedepannya ga shock lagi pastinya
BalasHapusLhokseumawe tuh bagus cuma sayang kurang kegali aja potensinya. Padahal kalo diseriusin bisa ramai....
HapusPerjalanan selalu repot dengan segala persiapannya, apalagi dengan bayi, jangankan dengan ribuan km seperti itu, mau main ke mall aja kadang super riweh.
BalasHapusSalut sama para orang tua dengan segala keriwehannya, bisa melakukan jarak jauh dengan bayi. Semua tulisan diatas sangat benar, terutama pakain nyaman karena itu mempengaruhi kondisi si bayi, serta Earmuff, ini super penting.
Saya pernah membersamai bayi usia 3 bulan naik pesawat terbang. Bareng ibunya, tapi tidak dengan ayahnya. Memang agak ribet sih tapi alhamdulillah pramugari dan para petugas bandara cukup membantu. kami melapor sebelumnya kalau membawa bayi 3 bulan. Di pesawat mendapatkan perlakuan khusus dari pihak maskapai
BalasHapusIya, biasanya kita dikasih treatment khusus kalau bawa bayi. Naik maskapai apa mba kalo boleh tau?
HapusNoted nih tipsnya, ngajak anak di bawah setahun pergi jauh itu emang tantangan banget. Soal gendongan, jarik emang selalu jadi favorit ya Mam...
BalasHapusBepergian jarak jauh dengan membawa bayi pastinya sangat menantang dan tak mudah dilakukan. Butuh kerjasama tim yang baik antara ibu dan ayah.
BalasHapusTips yang disampaikan sudah begitu jelas dan detail, pastinya sangat membantu sekali buat para orangtua baru ketika mau mengajak anak bepergian menggunakan pesawat.
Mbaaaa suamimu di lhokseumawe di mana nya?? Aku 18 tahun tinggal di lhokseumawe, di Komplek PT Arun nya. Krn dulu papa kerja di oil company di sana.
BalasHapusDulu pertama kali ajak anak traveling, aku juga pas dia msh bayi. Walau rempong, tp asal persiapannya diperhatiin banget, fine aja sih yaaa. Segala macam keperluan dibawa, ga bakal ribet jadinya 😄
Aku juga usahain berangkat di jam dia tidur, supaya di pesawat ga terlalu rewel
orang tua ingin anaknya nggak rewel di perjalanan, semua kebutuhan harus dibawa, dan itu juga yang terjadi sama keponakan aku
BalasHapuskalau ngajak anak bayi atau balita, dijamin barang bawaan rasanya berkali-kali lipat. Kita ingin si anak nggak gerah dan selalu nyaman saat di jalan
Mengajak anak-anak apalagi yang masih bayi melakukan perjalanan jauh, pasti menantang ya mbak
BalasHapusButuh banyak persiapan ya
Tapi selama semuanya disiapkan dengan baik, seru juga ajak anak bepergian jauh ya
Wow, keren banget ini bisa bawa bawa bayi sejauh itu. Walopun naik pesawat yang cepet, tetep aja pastinya buat bayi itu gak nyaman. Tapi dengan persiapan yang maksimal, dari kebutuhan bayinya, hingga kesiapan mental ortunya, jadinya bayi bisa nyaman ya. Huhu aku dulu saat anak-anak masih bayi, malah menghindar pergi jauh-jauh. Soalnya takut rewel. Mindset yang jelek banget. Jadinya ya bayiku udah rewel bahkan saat diajak pergi jarak dekat. Kudu baca tulisan ini deh para mommy yang punya bayi.
BalasHapusWah, kebayang ya bawa bayi dalam perjalanan musik yang panjang dan lama, Alhamdulillah dengan persiapan matang akhirnya bisa lancar dan selamat ya membawa. anak perjalanan mudik no drama di pesawat..
BalasHapusPerjalanan sama bayi ini memang so excited yet so ribet yaa..
BalasHapusSoalnya bayi bayi ini suka inpredictable. Kalau sudah dikondisikan sedemikian rupaa.. ternyata pas hari H malah meleset. BIsa jadi pengalaman yang tak terlupakan banget.
Anak-anakku dulu tuh aneh banget deh..
Kalau diajakin jalan naik KA tuh nangiiiss rewel.
Tapi kalau naik pesawat, anteng.
Ini pas masih bayi yaa.. jadi kaya tau kalau perjalanan cepet, ga cape, meski tantangannya ada di telinga bayi saat take-off sama landing.
Entah mengapa earmuff itu gak mau banget buat bayi saya
BalasHapusSelalu dilepas
Makanya lepas landas mau pun mendarat cuma minta dan nyaman kalau dipangku
Hmm... saya juga heran banget sebenarnya
Daripada menangis saya ikuti saja maunya si bayi hehe
ya ampun aku jadi nostalgia pas anakku masih bayi kudu ke Jakarta dari Surabaya naik pesawat. Dia lagi MPASI pula, jadinya selain perbekalan baju ganti yang lumayan banyak, juga bawa MPASI instan, bahkan pas di Bandara Soeta sempet nyuapin MPASI di ruang laktasi berbekal air panas. Tipsnya komplit banget ini mbak.
BalasHapus